Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya. Karya yang dinilai dapat berupa buku dan karya seni film dan drama. Menulis resensi terdiri dari kelebihan, kekurangan dan informasi yang diperoleh dari buku dan disampaikan kepada masyarakat. (Wikipedia)
Buku adalah jendela ilmu |
1. Judul
Berisi judul dari resensi yang anda buat. Pemilihan judul
yang baik tidak boleh keluar dari tema buku. Judul disini juga boleh mengambil
judul dari buku yang diresensi.
2. Identitas Buku
·
Judul buku : tulis saja judul buku yang
ingin diresensi.
·
Penulis : nama dari pengarang
buku.
·
Penerbit : biasanya dibelakang
buku terdapat nama penerbit.
·
Kota terbit : dimana buku tersebut
diterbitkan.
·
Tahun terbit : tahun berapa buku tersebut
diterbitkan.
·
Jumlah halaman : pasti sudah paham lah.
·
Cetakan : pada bagian dalam pas
awal-awal biasanya ada tulisan cetakan ke …, itu merupakan cetakan yang
diterbitkan olen penerbit.
·
Harga : kalau ada tulis,
kalau tidak ada tidak usah.
·
No. ISBN : nomor seri yang terdapat
pada buku.
·
Penerjemah : ini hanya opsi untuk karya
buku hasil terjemahan. Tidak berlaku untuk buku yang asli.
3. Pendahuluan
Memuat data diri penulis dan karya-karya lainya.
4. Sinopsis
Untuk bisa menulis sinopsis, syarat wajib yang dilakukan
peresensi adalah membaca sampai habis buku tersebut. Tapi terkadang peresensi
lupa dengan alur ceritanya.
Saya akan berbagi tips agar tidak mudah lupa dengan alur
cerita buku. Suatu cerita pasti terdapat struktur yang membuat cerita tersebut
ada naik turunya. Biasanya struktur cerita adalah : 1. Pengenalan tokoh, 2.
Konflik, 3. Klimaks, 4. Peleraian, 5. Penyelesaian (ending).
Nah, dari buku yang and baca cukup pahami kelima strukur
itu. Tidak usah memahami diluar kelima hal tersebut agar tidak lupa alur
ceritanya.
5. kelebihan dan
kekurangan buku
Anda bisa menilai dari segi cover/sampul, bahasa,
ilustrasi, alur cerita dan sebagainya yang menurut anda perlu dimasukkan dalam
bagian ini.
6. penutup
Pada bagian akhir ini berisi pesan dan saran penulis
resensi. Pesan dan saran harus menggunakan kalimat persuasif.
Note : semua penulisan resensi berupa paragaf
Saya akan memberi
contoh resensi dari buku yang berjudul Habibie & Ainun karya Bacharuddin
Jusuf Habibie.
RESENSI NOVEL
HABIBIE & AINUN
KARYA :
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE
I. JUDUL RESENSI
MERAJUT KISAH KASIH
II. IDENTITAS BUKU
·
Judul buku : Habibie & Ainun
·
Penulis : Bacharuddin Jusuf
Habibie
·
Penerbit : PT. THC Mandiri
·
Kota terbit : Jl. Kemang Selatan No. 98
Jakarta 12560 - Indonesia
·
Tahun terbit : 2010
·
Jumlah halaman : xii + 323 Halaman
·
Cetakan : ke 1
·
Harga : -
·
Nomor ISBN : 978-979-1255-13-4
·
Penerjemah : -
III. PENDAHULUAN
Prof.
DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih akrab dipanggil dengan
Habibie adalah anak dari Alwi Abdul Jalil Habibie (Ayah) dan RA. Tuti Marini
Puspowardojo (Ibu). Ia lahir pada tanggal 25 Juni 1936 di Parepare,
Sulawesi Selatan.
Sebagian
karyanya dibidang teknologi adalah : 1. VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31, 2. Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130, 3. Hansa
Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ), 4. Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang ), 5. CN – 235,
6. N-250, 6. “Faktor Habibie” menghitung keretakan atau krack propagation on random
sampai ke atom-atom pesawat terbang
IV. SINOPSIS
Setelah 7 tahun tidak pernah bertemu, akhirnya
Habibie dan Ainun bertemu kembali. Habibie mengajak Ainun jalan-jalan kemudian
memberanikan diri mengungkapkan perasaannya kepada Ainun.
Tidak lama kemudian mereka menikah. Setelah menikah,
Habibie mengajak Ainun ke Jerman. Disanalah mereka memulai kehidupan bersama
dengan keseharian Habibie yang begitu padat. Di sana Ainun bekerja sebagai
dokter. Habibie bekerja diperusahaan
konstruksi ringan. Dengan ilmu yang beliau dapat, beliau mempunyai kesempatan
untuk melakukan percobaan pada kereta
api, yaitu percobaan gerbong kereta api menahan beban sebesar 200 ton. Akhirnya
percobaan yang dilakukan Habibie berhasil.
Beberapa bulan kemudian, Ainun hamil. Habibie
bahagia mengetahui bahwa Ainun hamil. Mereka mempersiapkan nama untuk buah hati
mereka. Jikalau pria, Habibie memilih nama “Ilham Akbar” dan jikalau perempuan,
Ainun memilih “Nadia Fitri”. Ainun melahirkan anak laki-laki dan diberi nama
“Ilham Akbar Habibie”. Anak kedua mereka lahir di Hamburg dan diberi nama
“Thareq Kemal”.
Pada saat Habibie dengan Ainun berdiskusi, Habibie
menceritakan kepada Ainun bahwa pada saat Habibie sakit di Jerman, Habibie
mempunyai sumpah kepada Indonesia dengan maksud ingin mengandalkan keunggulan
sumber daya manusianya. Sumpah itu sangat berarti bagi Habibie dalam menentukan
perjalanan hidup yang telah dilewati.
Beberapa tahun di Jerman, akhirnya keluarga Habibie
kembali ke Indonesia. Setelah beberapa bulan di Indonesia keluarga Habibie
kembali ke Jerman. Sesampainya di Jerman, Habibie bertemu dengan Dr.Ibnu Sutowo
untuk membicarakan persiapan kader pembangunan di Indonesia. Tanpa Ainun dan
anak-anaknya, Habibie kembali ke Indonesia untuk mejalankan amanat yaitu membangun
Indonesia yang lebih unggul.
Ketika berada di Indonesia, Habibie bertemu dengan
Presiden Soeharto. Dalam pertemuannya, Presiden Soeharto menyerahkan semua
persiapan untuk membangun Indonesia lebih unggul kepada Habibie. Beberapa bulan
di Indonesia, Habibie kembali ke Jerman. Habibie mencerikan hasil pertemuannya
dengan Presiden Soeharto kepada Dr. Ludwig Bolkow dan Dr. Ludwig Bolkow
merestui Habibie untuk kembali ke Indonesia lagi. Akhirnya Habibie memutuskan
untuk kembali ke Indonesia.
Habibie merencanakan program kerja di Indonesia dan
bertemu dengan para tokoh nasional Indonesia untuk menjelaskan langkah
pembangunan Indonesia. Bukan Habibie saja yang aktif dalam pembangunan
Indonesia, Ainun juga aktif dalam organisasi-organisasi sosial. Baik Habibie
maupun Ainun, mereka bekerja keras memperhatikan SDM Indonesia.
Habibie
mempunyai keinginan untuk membuat pesawat terbang di Indonesia. Akhirnya keinginan
Habibie bisa terwujud dengan dibuatnya pesawat N250 yang sukses terbang.
Pesawat N250 tersebut merupakan karya anak bangsa atas kerja kerasnya.
Ainun bermasalah pada pernafasan dan denyutan
jantung. Habibie segera membawa Ainun ke Jerman untuk pengobatan. Selanjutnya,
Habibie menjadi wakil presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 11 Maret 1998
presiden Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden Rebuplik Indonesia dan
digantikan oleh Habibie. Pada masa pemerintahan Habibie banyak masalah yang
terjadi. Akhirnya Habibie memutuskan untuk tidak mencalonkan sebagai presiden
lagi.
Saat Ainun sakit, Ainun melakukan proses penyembuhan
selama 10 tahun. Salah satu proses penyembuhannya adalah dengan bertempat
tinggal di daerah khatulistiwa untuk menyehatkan paru-paru Ainun dan berlayar
dengan kapal laut yang bertujuan untuk mendapatkan udara yang baik dan terjamin
bersih. Suatu hari, pada saat periksa ke dokter, Habibie mengetahui jika Ainun
terkena kanker ovarium stadium 4. Pada saat itu juga, Habibie segera mengajak
Ainun ke Jerman untuk melakukan operasi. Habibie setia mendampingi Ainun saat
di Rumah Sakit. Keadaan Ainun semakin memburuk. Setelah sudah 9 kali di
operasi, dokter tidak bisa menjamin kesembuhan Ainun. Habibie masih tetap ingin
Ainun di operasi,tetapi keluarga Ainun ingin operasi tersebut di hentikan. Pada
tanggal 12 Mei 2010, Habibie melepaskan Ainun. Sekarang mereka berbeda alam,
tetapi cinta mereka tetap murni, suci, sejati, sempurna dan abadi.
V. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
Novel Habibie & Ainun ini mempunyai sisi cerita menarik yang ditulis berdasarkan kisah nyata penuh perjuangan dan pengorbanan
hidup. Alur yang disampaikan tidak terburu-buru sehingga penyampaian maksud
dapat diterima dengan baik, ditambah lagi penggunaan bahasa yang santai
menambah daya tarik untuk membaca.
Penggunaan cover atau sampul pada novel ini memasang
foto Habibie dan Ainun yang menggambarkan wajah bahagia terkesan sederhana
namun elegan. Penggunaan kertas yang tidak terlalu tipis memberi keuntungan
ketika membaca supaya tidak mudah sobek.
Namun, kelebihan-kelebihan tersebut tidak didukung
dengan ilustrasi yang bisa mengajak pembaca berimajinasi secara bebas. Bahkan,
ilustrasi pada novel tidak ada satupun. Huruf pada novel tersebut juga
tergolong kecil sehingga mata pembaca yang tidak biasa membaca akan cepat
lelah.
VI. PENUTUP
Novel ini bisa menjadi motivasi kepada kita tentang
kerasnya kehidupan dalam menggapai kesuksesan dalam berkarir maupun dalam
urusan cinta. Tidak ada yang instan didunia ini, perubahan selalu membutuhkan
waktu.
Disamping memberi pembelajaran
tentang kehidupan yang sangat menarik. Seharusnya, penggambaran lewat ilustrasi
dibuat di novel agar imajinasi pembaca dapat merasakan secara lebih keadaan
pada waktu itu.